Kamis, 10 Januari 2019

Belajar membaca dan menulis alquran



Allah telah berfirman kepada kita untuk membaca Begitu pentingnya
membaca. Terutama membaca Al-Qur’an. Selain membaca, kita juga
harus bisa menulis. Agar kita tahu dan mengerti isi Al-Qur’an. Di dalam
Al-Qur’an banyak petunjuk yang bermanfaat.


Membaca dan Menulis Al Qur'an

A. Membaca Al-Qur’an
Dalam surat Al-Alaq, Allah Swt berfirman: “Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu …” Itulah wahyu Allah yang pertama kali.
Wahyu itu disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat
Jibril.
Melalui wahyu itu, Allah Swt menyuruh Nabi Muhammad Saw dan
kita untuk membaca. Lalu, apa yang harus kita baca? Kita boleh membaca
apa saja asalkan ada manfaatnya. Dengan rajin membaca, kita akan men￾dapatkan banyak manfaat.
Manfaat membaca di antaranya dapat menambah ilmu dan
pengalaman kita. Membaca menjadikan kita orang yang rendah hati.
Dibandingkan dengan bacaaan yang lain, Al-Qur’an adalah bacaan
yang paling utama. Al-Qur’an artinya bacaan yang sempurna.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Di dalamnya berisi petunjuk
agar kita dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, kita
harus rajin mempelajarinya.
Gambar 1.1 Rajin membaca Al-Qur’an bersama ibu guru dan teman.
Sumber : Dokumentasi Penullis

Mempelajari Al-Qur’an diawali dengan belajar membacanya. Allah
Swt berfirman dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang rajin membaca
Al-Qur’an, mendirikan shalat, dan mengeluarkan sedekah adalah orang￾orang yang bahagia dan akan mendapatkan pahala dari Allah (Q.S. Al￾Fathir, 35: 29-30).
Supaya termasuk orang yang beruntung, kita wajib belajar membaca
Al-Qur’an. Mari memulainya dengan mengenal huruf-huruf dan cara
mengucapkannya.
1. Mengenal Huruf-Huruf Al-Qur’an
Al-Qur’an ditulis dengan menggunakan huruf Hijaiyah. Yaitu, huruf
abjad dalam bahasa Arab. Adapun bentuknya adalah sebagai berikut:
Agar lebih jelas, perhatikan di bawah ini!
No. Huruf Hijaiyah Huruf Latin Nama
Sekarang kita telah mengetahui bentuk huruf Hijaiyah. Kita
mengetahui bunyinya, perbandingannya dengan huruf Latin. Juga
jumlahnya yang ada sebanyak 29 huruf.
2. Huruf Al-Qur’an Sesuai Makhrajnya
Dalam mengucapkan huruf Al-Qur’an, kita harus memerhatikan
makhrajnya. Makhraj artinya tempat keluar bunyi huruf. Setiap huruf
Hijaiyah mempunyai makhraj yang berbeda-beda. Kita dapat
mempelajarinya dalam Ilmu Tajwid.
Ilmu Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al￾Qur’an. Mengenai makhraj ini, dijelaskannya sebagai berikut

Makhraj-makhraj huruf ada 18, yaitu :
a. Rongga mulut, tempat keluar huruf  ا
b. Tenggorokan bagian dalam sekali, keluar huruf هء
c. Tenggorokan bagian tengah, keluar huruf غ ح
d. Tenggorokan bagian depan, keluar huruf ع خ
e. Antara pangkal lidah dan langit-langit yang ada di depannya, keluar 
huruf ق
f. Ke depan sedikit dari makhraj qaf, keluar huruf ك
g. Antara pertengahan lidah dan pertengahan langit-langit,
keluar huruf ي ش خ
h. Dari ujung lidah dan geraham kanan, keluar huruf ض
i. Antara ujung lidah dan langit-langit, keluar huruf ل
j. Ke depan sedikit dari makhraj lam, keluar hurufن
k. Dari makhraj nun tetapi tidak menyentuh langit-langit,
keluar huruf ر
l. Dari ujung lidah menekan gigi atas, keluar huruf ط  ت. د
m. Antara ujung lidah dekat gigi atas, keluar hurufص س ز 
n. Ujung lidah menempel ujung gigi atas, keluar huruf ظ ذ ث


2. Seni Menulis Huruf Al-Qur’an
Seni menulis huruf Al-Qur’an disebut Seni Kaligrafi. Kaligrafi termasuk
jenis seni rupa atau seni lukis. Dalam kaligrafi, bentuk tulisannya tidak
seperti yang ada dalam Al-Qur’an. Penulisan kaligrafi ditambahi berbagai
hiasan agar tampak lebih indah. Allah menyukai hal-hal yang indah. Nabi
Muhammad Saw bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya Allah Mahaindah dan menyenangi keindahan”.
            




Oleh: saefurahman PAI 3B


Selasa, 08 Januari 2019

Materi PAI Kelas 3 SD Tentang Sifat Wajib Allah


Sifat Wajib Bagi Allah



Sifat wajib bagi Allah berjumlah 20. Adapun ke-20 sifat tersebut sebagai berikut:


1.   Wujud (Ada) - ﻭﺟﻮﺩ
Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

2.      Qidam (Dahulu/Awal) - ﻗﺪﻡ
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta alam (yang Ia ciptakan).

3.    Baqa’(Kekal) - ﺑﻘﺎﺀ
Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baqa' (Kekal)

4.   Mukhalafatuhu Lilhawaditsi (berbeda dengan Ciptaannya) - ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia ini yang menyerupainya.

5.   Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) - ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ
Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan.


6.   Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) - ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ
Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya.

7.      Qudrat Artinya maha kuasa
Kekuasaan Allah diatas segala kekuasaan makhluk-Nya

8.      Iradah (berkehendak) - ﺇﺭﺍﺩﺓ
Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.

9.    Ilmu (Mengetahui) - ﻋﻠﻢ
Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak terbatas dan tidak pula dibatasi.

10.    Hayat (Hidup) - ﺣﻴﺎﺓ
Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.

11.   Sama’ (Mendengar) - ﺳﻤﻊ
Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.

12.   Basar ( Melihat ) - ﺑﺼﺮ
Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat mutlak.

13.    Kalam (Berbicara / Berfirman) - ﻛﻼ ﻡ
Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya.

14.    Qadirun - ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.

15.   Muridan - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

16.   Aliman - ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi.

17.   Hayyan - ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

18.   Sami’an - ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.

19.   Bashirun - ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

20.     Mutakalliman - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran.






Sumber : LKS PAI Kelas 3 SD

NAMA : ISTIQOMATUD DINIYYAH

KELAS: PAI 3B

Senin, 07 Januari 2019

Materi PAI Kelas 3 SD Tentang Akhlak Terpuji

BAB 4 : AKHLAQ TERPUJI KELAS 3 SD SEMESTER I


a. Rendah Hati
Dalam bergaul dan bermain dengan teman-temannya, Akbar tidak pernah membeda-bedakan teman. Ia tidak memilih-milih teman antara yang kaya, pintar, ataupun yang kurang mampu.
·         Sikap Akbar tersebut merupakan contoh dari sikap rendah hati.
·         Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam juga merupakan contoh pemimpin yang mempunyai sifat rendah hati.
·         Ciri rendah hati adalah tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul dan tidak pernah                                 meremehkan orang lain.
·         Jadi rendah hati adalah sikap dan perbuatan yang tidak menyombongkan diri.
·         Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah diri berarti minder atau
tidak memiliki rasa percaya diri karena merasa memiliki kekurangan. Misalnya minder            karena miskin, minder karena merasa tidak cantik dan sebagainya.
·      Sikap rendah diri harus dihindari. Sedangkan sikap rendah hati harus kita biasakan.
·         Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala berfirman :            
Artinya : (Al!ah) berfirman kepada iblis, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud kepada Adam ketika Aku menyuruhmu? lblis menjawab, "Aku lebih baik dari pada dia. Engkau ciptakan aku dari api,sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman, "Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina." (QS. Al A'raf: 12-13)
Ayat tersebut menjelaskan tentang kesombongan iblis yang merasa dirinya lebih baik dari pada Nabi Adam ‘alaihissalam. Maka Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala mengharamkan surga baginya.

b.Santun                                                                                                                                    Ketika lhsan bertemu guru di jalan, ia dengan hormat memberi salam. Ketika         berbicarapun ia juga bersikap santun.
·                 Orang yang santun berarti dia tahu akan adab kesopanan.
·                 Orang yang santun tidak berbicara kasar pada orang lain, tidak suka membantah perintah dari orang tua, patuh kepada guru dan sebagainya.
  • Orang yang santun disegani/dihormati banyak orang karena perilaku yang halus, tutur kata lemah-lembut dan tidak pernah menyakiti hati orang lain.
  • Kebalikan sifat santun adalah sifat kurang ajar. Orang yang memiliki sifat
            kurang ajar akan dijauhi oleh teman dan dibenci orang lain.
  • Contoh perbuatan kurang ajar adalah suka berbicara kasar, tidak
            menghormati orang tua,suka membantah dan sebagainya.

 c. Ikhlas
  • Ibu Amin memberi bantuan kepada orang miskin, tetapi apa yang dilakukannya
     .    bukan karena mengharap ridho dari Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala tetapi ingin                 terkenal dan dipuji oleh orang lain.
  • Sikap Ibu Amin di atas menunjukkan bahwa ia tidak ikhlas dalam melakukan
            sesuatu.
  • Orang yang ikhlas adalah orang yang selalu berbuat dan beramal karena perintah Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala.
  • .Orang yang beramal dengan ikhlas  berarti tidak mengharap balasan dari orang lain.
  • Ikhlas yaitu melakukan suatu amalan semata-mata karena iman kepada Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala dan mengharapkan ridho-Nya.
  • Ikhlas itu menjadi syarat diterimanya amal ibadah. Artinya ibadah tanpa didasari niat yang ikhlas, maka ibadahnya sia-sia karena tidak akan mendapat pahala dari Allah.
  • Ibadah akan diterima Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala apabila dikerjakan dengan penuh keikhlasan.
        Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  berfirman :
Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama,dan agar melaksanakan sholat dan menuanaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus(benar)”.     (QS. Al-Bayyinah : 5)

d. Dermawan
  • Pak Arif mendapat julukan di kampungnya sebagai orang yang dermawan. Karena ia suka memberi kepada siapa saja yang membutuhkan bantuannya.
  • Dermawan berarti orang yang suka berderma atau memberi bantuan kepada orang lain baik berupa pikiran,harta, maupun tenaga.
  • Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam mengatakan, bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan bawah. Artinya kita harus membiasakan diri untuk selalu memberi bukan malah meminta-minta kepeda orang lain.
  • Orang yang memiliki sifat dermawan akan disenangi banyak orang karena ia selalu berakhlak mulia,pemurah dan baik hati.
  • Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam,lalu meminta sekumpulan domba kepada beliau. Kemudian Rasulullah memberinya. Laki-laki itu kemudian kembali kepada teman-temannya dan berkata, "Wahai kaumku, masuklah lslam! Sesungguhnya Muhammad memberi suatu pemberian dan tidak takut miskin”.
       Kesimpulannya,bahwa orang yang memiliki sifat dermawan tidak akan miskin karenanya. Bahkan sebaliknya, Allah akan menggantinya berupa rezeki berlipat dan terus mengalir dari arah yang tidak ia sangka-sangka.
       Dalam ayat Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  berfirman:
Artinya : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah seperti sebulir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai menghasilkan sebanyak seratus biji. Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  akan melipatgandakannya bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. " (QS. Al Baqarah : 261).

e. Kisah Nabi lsmail ‘alaihissalam.
         Kalian tentu sudah pernah mendengar  tentang shiroh/sejarah perjalanan kisah para nabi. Salah satunya adalah kisah nabi lsmail ‘alaihissalam.  Beliau adalah salah satu nabi yang mempunyai ayah seorang nabi juga yang bernama nabi  Ibrahim ‘alaihissalam. Dikisahkan pada suatu ketika,nabi lbrahim ‘alaihissalam sudah semakin tua. Namun belurn dikaruniai oleh Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala berupa anak atau keturunan. Akhirnya Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  menganugerahkan kepada nabi lbrahim‘alaihissalam seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ismail. Hari demi hari nabi lsmail‘alaihissalam tumbuh menjadi seorang anak yang pintar dan santun. Hingga disuatu hari,nabi lsmail ‘alaihissalam dan ayahnya pergi bersama menuju ke sebuah tempat. Nabi lbrahim‘alaihissalam berkata kepada lsmail ‘alaihissalam " 'Wahai anakku, tahukah kamu kenapa ayah mengajakmu ke sini? Tanya nabi lbrahim. ‘Alaihissalam kepada lsmail menjawab, "Tidak ayah, tapi ayah pasti punya maksud tertentu!" jawaban seorang anak yang cerdas. Nabi lbrahim dengan wajah agak sedih berkata, " Wahai anakku, ayah bermimpi mendapat wahyu dari Al|ah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  untuk menyembelihmu. Bagaimana pendapatmu wahai anakku? Lalu nabi lsmail ‘alaihissalam dengan tenang menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayahku, kalau itu wahyu dari Allah maka lakukanlah. Aku rela dan ikhlas. InsyaAllah engkau akan menemuiku kelak termasuk dari golongan orang-orang yang sabar." Anak-anak, akhirnya nabi lbrahim‘alaihissalam melaksanakan wahyu Allah untuk menyembelih nabi lsmail. Namun, Allah itu Maha Kuasa. Ketika nabi lbrahim akan menyembelih nabi lsmail,Allah mengganti nabi lsmail dengan seekor domba. Maka selamatlah lsmail dan bergembiralah nabi lbrahim ‘alaihissalam karena Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  mengumpulkan mereka kembali. Allah Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Allah hanya menguji kecintaan Nabi lbrahim ‘alaihissalam kepada-Nya. Allah juga menguji ketaatan Nabi lsmail ‘alaihissalam kepada Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  dan orang tuanya. Apakah keduanya lebih mencintai Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala diatas kesenangan dunia atau tidak. Dan kita bisa mengetahuinya bersama bahwa rasa cinta nabi Ibrahim dan nabi Ismail kepada Allah lebih besar dari kesenagan dunia yang tidak kekal ini.

          Semoga setelah membaca kisah diatas kita semua terdorong untuk semakin taat kepada Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala. Yaitu dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.



sumber : LKS Aqidah Akhlaq kelas 3 SD
NAMA : KHUSNUL KHOTIMAH
KELAS : PAI 3B

Materi PAI Kelas 3 SD Tentang Sholat



Materi Ketentuan shalat dan latihan


KETENTUAN SHALAT
“Shalat adalah tiang agama. Siapa yang selalu melaksanakan shalat maka ia menguatkan agamanya, siapa yang meninggalkan shalat maka ia meruntuhkan keyakinannya (agama).” (hadits)

“Shalat adalah pembeda antara seorang muslim dengan orang kafir.” (hadits)

Demikianlah dua penjelasan Rasulullah tentang pentingnya shalat.


Syarat wajib (yang diwajibkan salat) adalah :

  1. Muslim.
  2. Berakal.
  3. Balig (dewasa).


Syarat sah salat adalah sebagai berikut.

  1. Suci dari haid dan nifas.
  2. Dalam keadaan sadar (tidak tidur).
  3. Menutup aurat
  4. Menghadap kiblat
  5. Dalam waktu shalat



Rukun Shalat

1. Niat (boleh diucapkan dan boleh dalam hati) sesuai dengan salat yang akan dikerjakan.
2. Berdiri tegak bagi yang mampu,
3. Takbiratul ihram dengan membaca Allahu Akbar.
4. Membaca Surah Al Fatihah.
5. Ruku' dengan tuma'ninah (diam sebentar).
6. I’tidal dengan tuma'ninah.
7. Sujud dua kali dengan tuma'ninah.
8. Duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy) dengan tuma'ninah.
9. Duduk akhir (duduk tawaruk).
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat atas Nabi Muhammad saw. ketika duduk akhir atau duduk tasyahud akhir.
12. Mengucap salam sambil menoleh ke kanan.
13.Tertib atau menertibkan rukun, artinya meletakkan tiap-tiap rukun sesuai urutannya.

Sunah Shalat

Sunah-sunah salat yang perlu kamu ketahui sebagai berikut:

I. Sunah-sunah shalat yang berupa perbuatan (Sunah Fi’liyah)

Sunah-sunah salat yang berupa perbuatan yaitu sebagai berikut.

  1. Mengangkat kedua tangan sampai telinga ketika takbiratul ihram, akan rukuk, dan bangkit dari rukuk.
  2. Meletakkan tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan keduanya diletakkan di bawah dada.
  3. Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud.
  4. Diam sebentar sebelum dan sesudah membaca surat Al Fatihah.
  5. Pada saat salat berjamaah hendaknya makmum mendengarkan bacaan imam,
  6. Bersikap lurus waktu rukuk dan sujud.
  7. Meletakkan kedua telapak tangan di lutut ketika rukuk.
  8. Menempelkan atau meletakkan tujuh anggota tubuh saat sujud.
  9. Meletakkan tangan pada tanah ketika bangun dari duduk
  10. Duduk sebentar sesudah sujud pada rakaat pertama dan ketiga, kemudian berdiri sambil meletakkan tangan ke lantai.
  11. Duduk Iftirasy pada saat tasyahud awal.


II. Sunah-sunah shalat yang berupa bacaan (Sunah Qauliyah)

  1. Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram dengan suara berbisik.
  2. Membaca ta'awuz sebelum membaca Al Fatihah.
  3. Membaca amin setelah membaca Al Fatihah.
  4. Membaca surah atau ayat Al Quran setelah Al Fatihah.
  5. Mengeraskan bacaan pada rakaat pertama dan kedua di dalam salat magrib, isya, dan subuh.
  6. Membaca takbir ketika akan rukuk, sujud, dan bangkit dari sujud.
  7. Membaca sami allahhuliman hami-dah ketika bangkit dari rukuk.
  8. Membaca rabbana lakal hamdu mil us samawati wamil ul ardi wamil umasi’ta minsyai in ba’du
  9. Membaca Rabbigfirli warhamni wajburni warfa'ni wazuqni wahdini wa ‘afini wa’fu anni, ketika duduk antara dua sujud.
  10. Membaca salam yang kedua sambil menengok ke kiri sehingga kelihatan pipikiri belakang.




Sunah ab'ad dan sunah hai'at. Sunah ab'ad maksudnya perbuatan sunah yang apabila lupa maka diganti dengan sujud sahwi (sujud karena lupa). Sunah ab'ad (diantaranya):
Membaca tasyahud awal, duduk dalam tasyahud awal.

Hal-hal yang membatalkan salat :

  1. Melakukan banyak gerakan (yang bukan gerakan salat).
  2. Meninggalkan salah satu rukun salat.
  3. Dengan sengaja berkata-kata (yang bukan bacaan salat).
  4. Makan dan minum yang disengaja.
  5. Meninggalkan salah satu syarat sahnya salat, seperti batal wudunya sebab kentut atau yang lain.







sumber: http://claudeaprapiani.blogspot.com/2013/05/materi-pai-sd-kelas-3.html
NAMA   :FIFIT KURNIASIH
KELAS : PAI 3B